|
Sunday, 19 April 2009 |
#08. Love and life |
Merupakan dua hal yang ga bisa dipisahkan. Tanpa kehidupan, cinta hanyalah sebuah kata mati tanpa makna, tanpa rasa. Dan hidup pun jika tanpa cinta, tidak dapat disebut suatu kehidupan karena hidup adalah suatu proses saling bekerja sama tiap individu, dan segalanya. Hidup tanpa cinta sama aja seperti robot canggih yang cuma diatur oleh majikannya. That’s just a fake life.
Dunia butuh kehidupan dengan cinta, karena dengan cinta, tiap orang/mh miura haruma lebih menghargai kehidupan dan semua di sekitarnya. Cinta yang membuat suatu kehidupan memiliki warna dan alur. Bukan hanya hitam putih ataupun lurus dan datar. Kehidupan memberi cinta suatu makna yang sangat berarti, bahkan artinya sangat luas melebihi huruf c-i-n-t-a itu sendiri. Seperti pada contohnya, dalam suatu kasus, seseorang yang tidak menemukan makna cinta merasa hidupnya tak berguna; useless. Percuma. Tetapi di saat ia berhasil menemukan sebuah cinta, ia dapat menghargai kehidupannya, dan selalu berusaha untuk hidup dalam cintanya. Cinta itu sendiri yang membuat hidup kita berwarna, berputar, dan memberi tantangan-tantangan agar kita terus menjaga hidup ourselves. ....makanya, orang-orang maniak cinta bilang LOVE IS BLIND. Haha. But once more, no love, no life.
Itu semua uneg-uneg *sok* serius gue yang pingin banget gue tulis dari kemaren. Kenapa? Karena emang gue merasa, cinta memegang segalanya dalam hidup *gue*. Dengan cinta gue punya jati diri. Dengan cinta gue memiliki banyak teman baik *dan yang tidak baik*. Dengan cinta gue bisa membuat diri gue lebih baik *mungkin* :D
Anyway, nampaknya gue mulai mengetahui lebih lagi mengenai “dia”. Suatu kenyataan yang nampaknya cukup asam ataupun pahit untuk diterima. Jadi di tugas akhir perancis, kita sekelompok, dan terakhir jadwal kumpul kita dia ga dateng, dan salah satu temen gue bilang dia ga dibolehin pergi sama bokapnya. Dan gue pikir-pikir, dia emang jarang banget *atau mungkin ga pernah* keliatan keluar-keluar. Pulang sekolah pun langsung ilang. Ga nongkrong-nongkrong dulu, mau di warteg/parkiran/apapun juga di masjid. *dia anak rohis*. Sempet pun gue liat di suatu daftar data siswa kelas gue, kalo ga salah bokapnya dosen, ibunya guru, well, MUNGKIN... mereka strict sama anaknya. Atau overprotective like that, makanya sering gue liat dia menyendiri di tepi beranda depan kelas. Gue merasa simpati dan nampaknya berempatik. Beberapa saat lalu ketika gue sadar akan hal itu, I feel soooo sorry, dan perut gue langsung sakit. *biasanya kalo ada hal yang ga enak di hati gue langsung mules. Haha.* Aahh but coz of that I feel wanna care of him more and more~ if I could say to him, I want to be his share-problem-friend. Well, altought me not free from any problem myself. Dan dari situ juga, gue sempet mikir.”jangan-jangan nanti dia dijodohin lagi” kayak di film-film gitu, haduuu...jangan lah... T_T however I wanna be his gf~ syalalalala... haha. Nampaknya masalah gebetan-gebetan gue hampir sama...gitu-gitu juga ._. dulu, ada gebetan gue yang nampaknya di-overprotective-kan, tapi kayaknya sekarang udah ga begitu. He’s already got his freedom. Dia kembali satu sekolah sama gue, tapi ya yang berhasil buat gue pindah hati ya gebetan #2 gue ini....aahhh...saya menggila, friends, please help me from this feeling... Tapi bukan berarti kasus 1 beneran begitu adanya, bisa jadi gue cuma lebay dari prediksi gue doang. Kalo iya, gue akan ketawa lebar-lebar. Hahahahahahahahahahahahaaaaaa~ Oh iya, gue juga butuh sesuatu, yang mungkin juga dibuutuhkan banyak orang dalam hidupnya, yaitu kembali ke masa lalu. Untuk apa? Pastinya, untuk memperbaiki segalanya, gue rasa gue punya hal yang sangat banyak untuk diperbaiki; hal-hal yang ga bisa gue rinci saru persatu. Tapi yang pastinya, yang saat ini bener-bener ingin gue ulang adalah masa dimana, saat ketika gue kelas 2 smp. Suatu kenyataan bahwa gebetan #2 gue berada di kelas tepat di sebelah kelas gue. Dan lebih menyebalkannya lagi, saat itu gue sering banget main ke kelasnya, kalo enggak, gue main ke kelas temen gue yang berada di lantai 3. Sampe-sampe gue kenal-dan dikenal hampir semua anak-anak kelasnya. Termasuk yang cowok-cowok. Tapi cuma dia. DIA yang ga gue ketahui keberadaannya. Hah. Dan emang beberapa minggu lalu temen gue yang satu kelas sama dia, berkata dulu dia kecil gituh. Entah, gue tetep ga tau. Yang gue tau, sekarang dia cukup tinggi dan kurus +_+ *well, boys’ growth are so sudden =_=;* Itulah masa yang ingin gue ulang. Gue mau liat saat itu!!
Oh iya, tambahan sedikit sebelum gue menutup entri kali ini, Hari jumat kemaren gue udah beli novel berjudul “AI” *baca entri-entri sebelumnya* dan sehari itu jga, gue berhasil menyelesaikan sei’s part. Tinggal ai’s part, tapi entah kenapa, mungkin gue lebih menyukai sifat sei *seems that we’re looks alike haha.* daripada sifat ai. Makanya sulit buat gue menyelesaikan ai’s part. Padahal endingnya ada di situ! Di sana! Aarrggh. Maka saya akan berusaha. Yeah. --- Duh, sebenernya gue mau bercerita lebih banyak, tapi mungkin my holiday stories nanti akan ditumpuk saja. Haha. Tschus all~!Labels: buku:ai, dia, school |
posted by HEART LETTER ♥ @ 13:17 |
|
3 Comments: |
-
punya gebetan lu rii? cielah. liat2in dong. haha
-
iya dong ka, ga mau kalah gue sama lo, wkwkwkwk. yuk mari, gampang kok~ *halah*
-
asiik tell me tell me yach. ahaa
|
|
<< Home |
|
|
|
|
|
|
|
punya gebetan lu rii? cielah. liat2in dong. haha